Asal Mula Musik Hardcore dan sejarah

Music170 Views
banner 468x60

PKR – Hallo Sobat PKR, Kali ini mimin akan membahasa sejarah musik hardcore punk. Musik yang beberapa waktu dulu sempat digandrungi oleh kaula muda pada masa tahun 2000an.

banner 336x280

Mengutip dari Wikipedia, Hardcore punk adalah genre punk rock serta subkultur yang lahir pada akhir dekade 1970-an. Hardcore punk lebih cepat, lebih keras, dan lebih agresif daripada bentuk punk rock lainnya.

Asal usulnya dapat dilacak hingga skena punk terdahulu di San Francisco dan California Selatan yang muncul sebagai tanggapan terhadap kebudayaan hippie yang masih dominan kala itu. Hardcore punk juga terinspirasi dari punk rock New York dan proto-punk.

Suara punk New York lebih keras daripada saudaranya di San Francisco, menampilkan ekspresi anti-seni dari kemarahan, energi, dan humor subversif yang jantan. Hardcore punk juga menolak komersialisme, kemajuan industri musik, serta
“apa pun yang menyerupai rock arus utama” dan sering membahas topik sosial dan politik dengan

“lirik konfrontatif dan bermuatan politis.”

Hardcore punk juga menjadi penyumbang dari gerakan bawah tanah Amerika Serikat pada awal 1980-an, khususnya di Washington DC, New York, New Jersey, Philadelphia, dan Boston—serta di Australia, Kanada, dan Britania Raya.

Musik ini juga menelurkan gerakan straight edge dan subgerakan terkait, hardliner dan youth crew. Hardcore juga ikut terlibat dalam munculnya banyak label rekaman independen pada 1980-an serta etos swakriya dalam adegan musik bawah tanah.

Hal ini juga mempengaruhi banyak genre musik yang telah sukses besar secara komersial, seperti rock alternatif dan thrash metal.

Bila hardcore punk tradisional hampir tidak pernah sukses di arus utama secara komersial, perintis genre ini awalnya telah memperoleh banyak apresiasi dari waktu ke waktu. Album Black Flag Damaged, Minutemen Double Nickels on the Dime, dan Hüsker Dü New Day Rising akhirnya masuk dalam 500 Album Terbaik Sepanjang Masa versi Rolling Stone tahun 2003 dan salah satu album Dead Kennedys telah mendapat sertifikasi emas selama 25 tahun.

Pada tahun 2011, penulis Rolling Stone David Fricke menempatkan Greg Ginn dari Black Flag pada peringkat ke-99 dalam daftar 100 Gitaris Terbaik. Meski genre musik dimulai di negara-negara Barat yang berbahasa Inggris, hardcore juga muncul di Italia, Brasil, Jepang, Eropa, dan Timur Tengah.

Untuk karakteristik sendiri, Seperti nada suara punk rock sebelumnya, sebagian besar grup musik hardcore punk secara tradisional terdiri atas vokalis, gitaris, bassis, dan drummer. Penciptaan lagu lebih ritmis daripada melodis. Kritikus Steven Blush menulis “Sex Pistols masih rock and roll

ibarat versi gilanya Chuck Berry. Hardcore secara radikal meninggalkan unsur-unsur itu. Rocknya tidak berstruktur verse-chorus. Hal itu menghilangkan gagasan bagaimanakah penciptaan lagu rock tersebut. Itu dianggap bentuk tersendiri.”

Menurut AllMusic, hardcore memiliki cetak biru berupa teknik permainan yang lebih keras, kuat, dan cepat.

Hardcore adalah tanggapan dari gaya musik new wave yang “sudah terbuka dengan mazhab seni”.

Hardcore “menghindari terlalu banyak nuansa, teknik, [dan] avant-garde”, dan lebih menekankan “kecepatan dan intensitas ritme” mempergunakan bentuk lagu yang sukar diperkirakan dan perubahan tempo yang tiba-tiba.

Volume alat musik yang keras justru penting dalam hardcore. Majalah Noisey menggambarkan bahwa grup musik hardcore ibaratnya “adu kekerasan volume” dengan “suara alat-alat musiknya terus bersaing untuk memperoleh volume yang kuat dan keras.”

Scott Wilson menyatakan bahwa hardcore Bad Brains menekankan dua elemen: kenyaringan suara untuk mencapai “kebisingan tanpa kompromi” dan ritme, alih-alih elemen yang biasanya terfokus pada musik rock arus utama, harmoni dan nada (yaitu, melodi).

Vokalis hardcore dapat berteriak, menjerit atau bernyanyi bersama dengan musik, menggunakan “intensitas vokal” dan nada kasar.

Teriakan vokalis hardcore sering diikuti koor penonton yang turut menyanyikan lagu, ibaratnya sebagai “pemimpin massa”.

Steven Blush menggambarkan salah satu konser awal Minor Threat yang penontonnya menyanyikan liriknya begitu keras hingga terdengar pada sistem pengeras suaranya.

Teknik menyanyikan hardcore banyak menggunakan nada dasar minor dan dapat menyertakan vokal latar (backing vocal) dari anggota band lainnya.

Lirik Hardcore menggambarkan “frustrasi dan kekecewaan politik” bagi kaum pemuda yang menentang kesejahteraan rakyat era 1980-an, konsumerisme, keserakahan, politik dan otoritas Reagan.

Pesan-pesan sosiopolitik dalam lirik-lirik hardcore (serta perilaku di atas panggung yang berlebih-lebihan) menunjukkan genre tersebut mendapatkan popularitas arus utama.

Gitaris hardcore punk banyak menggunakan akor 5 dengan efek gitar yang didistorsi dengan keras.

Bagian gitar itu dapat sangat kompleks, teknis, dan sangat menantang. Gitaris hardcore juga membuat pendekatan yang mirip dengan saudara genrenya, thrash: “seperti keluaran pick-up yang ditinggikan”, “suara frekuensi menengah-tinggi”, nada “ngebass” serta distorsi gitar yang berasal dari “Tube Screamer atau pedal overdrive serupa”, tanpa distorsi speaker.

Melodi gitar biasanya minor seperti halnya vokalis (meskipun beberapa solo gitarnya menggunakan tangga nada pentatonik). Gitaris hardcore dapat bermain solo, lead oktaf, dan groove, serta menggunakan feedback gitar dan harmoni.

Umumnya ada sedikit solo gitar dalam hardcore daripada di rock arus utama, karena solo dianggap merupakan “keunggulan” dari rock arus utama.

Bassis hardcore menggunakan ritme yang bervariasi dalam permainan bass mereka, mulai dari not yang ditahan lama (not penuh dan not 1/2) hingga not 1/4, hingga not 1/8 atau 1/16. Untuk memainkan bass yang tidak bisa dibetot dengan jari, bassis juga dapat menggunakan plektrum (pemetik gitar). Sejumlah bassis memainkan suara fuzz dengan memberi overdrive pada nada bass mereka.[40]

Teknik permainan drum hardcore yang keras, dianggap sebagai “mesin penggerak” dan elemen terpenting dari sifat marah tanpa henti dari genre tersebut.

Dua elemen penting lain untuk drummer hardcore adalah bermain “secara koordinatif” dengan musisi lain, terutama bassis (tidak selalu bergantung pada metronom; perubahan tempo membutuhkan koordinasi dengan musisi lain di banyak album hardcore penting) sehingga drummer harus mendengarkan banyak lagu-lagu hardcore, sehingga dia dapat memahami “emosi mentah” yang diungkapkannya.

Lucky Lehrer, drummer dan ko-pendiri dari Circle Jerks pada tahun 1979, disebut sebagai pengembang teknik drum hardcore; ia disebut sebagai “bapak drummer hardcore” dan majalah Flipside menyebut drummer ini sebagai drummer punk terbaik.

Menurut Tobias Hurwitz, ‘permainan drum hardcore berada di antara teknik permainan drum rock arus utama dari punk jadul dan permainan drum thrash metal yang cepat.”

Beberapa penabuh drum hardcore punk bermain cepat pada suatu waktu kemudian menurunkan tempo sehingga terciptalah breakdown. Drummer biasanya memainkan not 1/8 pada simbal, karena pada tempo hardcore akan sukar untuk memainkan bagian yang lebih kecil dari permainan drum.

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *